Cerita Dewasa Goyangan Nikmat Mbak Peggy
BokepOnlineStreaming - Cerita Dewasa Goyangan Nikmat Mbak Peggy (Nasib Mujur) Kamila tersenyum menyambut kami di depan cafe di mall, tempat yang kami sepakati sejak beberapa hari lalu. Mr. Lie juga tersenyum senang langsung bisa bertemu dengan tangan kanan pemilik lahan yang akan dikelolanya. Tak terasa lagi penat dan pegal menunggu antrian kendaraan di area Lapindo, begitu kulihat perawakan Kamila yang cantik bersama wanita berbahu lebar dan berbuah dada aduhai besarnya itu disampingnya. Sumber : Bokep Indonesia
– Nona Kamila, Mr Lie.
– Nyonya Peggy, Mr. Lie.
Sok tahu aku memperkenalkan mereka, padahal aku belum pernah bertemu mereka berdua, kecuali lewat foto di email yang Kamila kirim.
– Oh Nice to meet you sir, please take a sit – jawab Kamila
– Glad to meet you ma’am – jawab Mr. Lie kepada mereka berdua sambil mengangguk.
Mulailah mereka bertiga berbicara langsung ke topik obrolan yang membawa kami kemari. Aku sudah merasa sudah bukan wilayahku lagi untuk ikut berbicara tentang fungsi pengolahan lahan dekat sungai atau tebing terjal yang dimiliki Nyonya Peggy, boss dari Kamila. Mr. Lie antusias dengan semangat Kamila menjelaskan prospek 5 tahun ke depan tentang penggunaan lahan sebagai tempat rumah makan dan berbagai fasilitas penunjangnya.
Yang pasti, aku mulai merasa segar meihat Kamila yang mengayunkan tangan, menyorongkan badan, menggoyangkan bahu dan olah tubuh lainnya saat menjelaskan sesuatu kepada Mr. Lie. Sekilas aku bisa membaca, Kamila pasti mengenal ilmu beladiri.
Hah!! agak merah mukanya melihat telunjukku yang mengacung ke atas sekarang. tapi dia tetap diam saja. Kamila mengerti candaku ternyata. Kuteruskan saja rada mrepet mrepet arah porno candaku.
Semakin merah mukanya. Entah ia suka atau tidak, aku puas bisa mengeluarkan unek2 dari Surabaya ke Malang yang ditempuh berjam-jam gara2 macet Lapindo.
Mr. Lie dan Nyonya Peggy sudah menunggu kami untuk segera membicarakan menyiapkan dokumen yang akan ditandatangani di notaris, yang segera kujanjikan 2 hari lagi bisa ke notaris jika Kamila sudah menyerahkan dokumen yang biasanya dibutuhkan notaris. Bokep Artis Tiktok Dari perbincangan terakhir, sore ini Mr. lie kembali ke hotel tadi tempat kami bakal menginap di Malang dihantar sopir Nyonya Peggy, Nyonya Peggy kembali ke rumahnya di kompleks perumahan daerah sekitar mall ini naik taxi, dan Kamila kembali ke kantor menyiapkan dokumen2 untuk dibawa ke notaris naik kendaraannya sendiri.
Aku? kupilih jalan sendirian ke arah toko buku di lantai atas tadi.
10 menit, 15 menit saat kubaca majalah F1 di rak toko buku, ponselku berbunyi.
– Ini mbak Peggy, dik. terima kasih sekali lagi dipertemukan dengan Mr. Lie. sekarang saya bisa ke Singapore agak lama di sana, merasa tenang lahan di sini bakal dikelola dengan orang yang tepat.
– Oh iya Mbak. Terima kasih juga. Dan saya akan bertambah senang seandainya bonus2 saya ditambah, bukan cuma yang dari Kamila. – candaku.
– Haha, hihihi. Boleh-boleh. Sekarang sedang di mana ? Biar nanti saya ke situ dik.
– Oh saya masih di mall tadi, baca2 buku di toko buku sini.
– Laaah, coba keluar deh dari situ, saya tunggu di mobil dekat tangga lobby nanti. saya pake E300 silver ya.
– Oh iya mbak, saya ke sana, kita langsung ke kantor mbak Peggy atau ke Bank ?
– Hihihi sudahlah kita ketemuan dulu.
Sesaat setelah beberapa waktu berlalu
Akhirnya dengan senang kututup pintu mobil Nyonya Peggy ini, membayangkan gaming laptop yang baru bakal kubeli.
Dapat bonus tambahan. Huah. Sip.
Nyonya Peggy menghentikan mobilnya di depan pagar rumah besar, yang membuka otomatis saat nyonya Peggy menekan klakson 7 kali. Hahahaha. Bukan otomatis, tetapi pembantunya yang menarik pintu pagar tak terlihat dibalik pagarnya yang tertutup tanaman rambat.
Sesampai di dalam raung tamu,
– Mau minum apa dik ?
– Apa sajalah mbak. – jawabku melirik pantat yang melenggok ke dalam rumah. aduhai indahnya.
Tak lama kemudian
Muncul lagi tanpa membawa botol atau gelas, tapi sudah melepaskan rompinya, tinggal blues tipis dan rok mininya, Nyonya Peggy menghampiri dan menarik tanganku perlahan,
– Yuk, lihat dan pilih sendiri di kulkas dalam, tidak ada siapa2 kok. suamiku masih di Singapore. Si Muji di kebun tadi belum waktunya masuk. Kamila tak mungkin kemari dengan tugasnya yang setumpuk itu.
Gak mungkin. Gak mungkin cuma menawari aku minum….
Genggamannya tetap melingkar di pergelanganku. Keras, tapi kalau memang aku ingin melepaskannya, dengan mudah kulepaskan … hanya saja, aku ingin tahu ke mana kita berakhir.
Yah, ke depan kulkas beneran. Okelah, kubuka dan kuamati, kuambil beer sebotol dan langsung kubuka.
Nyonya Peggy disebelahku melepaskan 2 kancing bluesnya yang atas dan tersenyum.
– sedari tadi aku memperhatikan ke arah mana kedua matamu memperhatikan kami bertiga berbicara, sayang. kau ingin melihatnya secara jelas ?
Hampir muncrat isi beer dalam mulutku dibuatnya. Ia tersenyum, lalu meneruskan melepaskan kancingnya hingga tinggal satu yang paling bawah.
Dengan senyum ia mendekat
– Sayang, kau bukalah penutup dadaku ini. Sesak aku dibuatnya.
– Tapi mbak …
– Jangan ragulah sayang, aku tahu engkau menginginkannya sedari tadi. – mengambil botol beerku dan meletakkannya di meja dapurnya,
sementara tangan satunya menarik tanganku mengajaknya menyentuh dadanya.
Kulingkarkan tanganku membuka kancing bra warna biru gelapnya di punggungnya. kulepas ke bawah tersangkut kancing bluesnya yang masih terkancing satu di bawah itu.
Sungguh indah benar buah dadanya terbentang besar, dengan puting agak gelap di keduanya. buesar benar pangkal buah dadanya hingga tak cukup aku mengukur dengan telapak tanganku.
– HIhiiii iiih – ujarnya
Kuremas keduanya, kutarik seolah olah memeras hingga keujungnya, berulang ulang
– aaahhh, sayang …
Kedua tangannya meraih tanganku, lalu menarikku mengajaknya ke sofa. Ia mendorongku terduduk di sofa panjang, lalu mulai membungkuk melepaskan kancing bajuku satu-satu. Kulingkarkan tanganku memeluk pinggangnya dan mencari2 kancing rok bawahnya. segera kubuka dan kutarik ke bawah resletingnya bersama dengan rok bawahnya ke arah lututnya. XbokepFb Mbak Peggy membuka kedua pahanya menahan roknya jatuh, tapi malah memberi kesempatan tanganku mengelus pangkal pahanya yang telah terlihat terbungkus celana dalamnya yang halus tipis itu. Kuelus lembut dan kupijat perlahan bersamaan dengan terbukanya kancing celana panjangku. Ditariknya celanaku ke bawah hingga tinggal celana dalamku saja yang menutup pusakakku. Mbak Peggy mengelus pusakaku secara perlahan dengan genggaman eratnya membuatku meringis … yang segera membalas dengan mengajaknya berdiri dan bertukar tempat. Ia duduk sekarang. Tersenyum dan bermata liar ia melirik pusakaku yang berusaha diraihnya.
– tenang sajalah – bisikku
– coba dinikmati indahnya … – sambil kupijit dan keperah lagi dadanya.
– EHhhh – rintihnya, tangannya masih mencoba meraih pusakaku.
Kali ini dekatkan kepalau ke dadanya dan kubenamkan mukaku kedalamnya sambil menghisap pangkal hingga ujung dadanya, bergantian dengan tanganku yang memerah bagian sebelahnya.
– UUfffhmmm – tanganya di kepalaku sekarang menarik dan menggenggam rambutku yang tidak terlalu panjang ini.
Bukan menarik kepalaku, tapi malah membenamkan ke dadanya, sambil merintih senang.
Kuturunkan tanganku yang kanan ke bawah, mengangkat paha kirinya dan memijat betisnya dengan keras kemudian meletakaknnya di atas sofa. Disusul juga dengan tangan kiriku pada kaki kanannya.
Tanpa menunggu lama, kedua tanganku sudah bermain di bagian paling sensitif miliknya, yang masih ditutup dengan celana dalamnya yang tipis itu. Cerita Dewasa Terbagus
– iiiihhh – rintahnya kesenangan.
– hmmm – terusnya kesenangan.
Aku memang mempercepat jariku bermain dibagian pangkal pahanya yang terbuka lebar itu. Badannya agak turun naik bersandar di sofa itu menikmati hisapanku dan goyangan jemariku.
– Sayang … – rintihnya
– yang bawah …. – ujarnya tidak jelas, lirih …
Tangannya kemudian mendorong turun kepalaku ke perutnya. Terus turun ke pangkal pahanya. Terlihat bercak bercak basah pada celana dalamnya yang tipis, membentuk indah apapun yang tersimpan di dalamnya.
Kutarik sedikit kain itu kesamping, memperlihatkan milik mbak Peggy yang berwarna merah muda di tengah hitam lebat bulu di bagian sekitarnya.
Kutarik ke samping dan kuhisap bagian yang atas, dan menggoyang dengan jemariku lubang dibawahnya. Segera terdengar rintihan mbak Peggy yang menjadi jadi.
Kuteruskan dengan hisapan dan permainan lidah dibarengi dengan jemariku bermain cepat, aku mulai menurunkan semua celanaku sampai betiss. Kutarik sebentar pusakaku menyakinkan keras dan tegangnya sebelum beraksi.
Setelah lama membuat mbak Peggy merintih terus saat kuhisap panggal paha dan kupermainkan dengan jemariku, aku mulai mengangkat kepalaku bergerak ke atas menghisap dadanya lagi.
Kali ini pusakaku sudah siap meluncur masuk ke celah yang terbuka dengan bantuan tanganku menjaga celana dalamnya tetap tertarik kesamping.– OOOwwwh – teriakan mbak peggy menarik nafas.
Aku sudah mulai mengukur dalam lubang mbak peggy dengan terus menerus menekan hingga pangkal pahaku menempel pada miliknya. Tidak bisa masuk lebih dalam lagi, sudah saatnya kuputar, kutarik, kumasukkan lagi bergantian. Berulang ulang. Mbak Peggy juga mengerang-erang menikmatinya.
– AAOOuuwwwh – desahnya berulang-ulang.
Badanya mulai miring, mengajakku berbaring.
Kuikuti tanpa menghentikan kegiatanku, kuangkat kaki kanannya ke sandaran kursi dan kutahan tetap di sana, saat aku berusaha mendorong-dorong terus tubuhnya saat pusakaku masuk.
Kembali memegang dan mendekap kepalaku ke dadanya ia menikmati apa yang kita berdua lakukan. Kepala mbak Peggy sudah sampai di ujung sandaran sofa, saat kutarik dan kudorong tubuhku kearahnya berulang-ulang.
– Aawwhhh. AHH!
– OUUww. OUH! – OOOwwwh – teriakan mbak peggy menarik nafas.
Aku sudah mulai mengukur dalam lubang mbak peggy dengan terus menerus menekan hingga pangkal pahaku menempel pada miliknya. Tidak bisa masuk lebih dalam lagi, sudah saatnya kuputar, kutarik, kumasukkan lagi bergantian. Berulang ulang. Mbak Peggy juga mengerang-erang menikmatinya.
Ia terus berseru sesuai irama yang kumainkan. Sekarang kepalanya meluncur turun. tubuhnya mulai ke bawah, sementara kakinya tetap di atas sofa. Kudorong sedikit meja yang membuatku terlihat sempit area gelanggang kami, dengan kakiku. Akhirnya kutarik kakinya ke bahuku, kucondongkan tubuhku menindihnya ke karpet bulu di bawah, kuhujamkan pusakaku ke liangnya dengan cepat dan ganas kutarik dan kumasukan bergantian.
Mbak Peggy merintih, terengah dengan mulut terbuka da menoleh ke samping kiri. Matanya terpejam dan terbuka bargantian.
Kupercepat gerakanku, kutindih badannya yang terhalang kakinya, terengah aku dibuatnya, dan kurasakan ujung perjalanan permainku mulai terlihat. Apalagi erangannya terus menerus membuatku tambah bergairah.
Makin kupercepat gerakanku secepat yang aku bisa lakukan.
Semakin cepat . .. cepat ..
Tak beberapa lama mbak peggy berteriak nyaring
– AAAAARRGGHHHHH! HHSSSSSS ….
Tangannya membentang melebar, meremas karpet bulunya, dadanya bergetar dan dagu di wajahnya di tarik ke atas …
Bergoyang semua tubuhnya berkelojotan, menyambut keinginannya yang dicapai.
Aku juga mulai terasa gemetar di pahaku merasakan kemunculan puncak keinginanku yang telah datang,
Kupercepepat sekilas, akhirnya tersembur keluar energi cairku dan masuk ke dalam liang lubang indah yang basah milik mbak Peggy.
Dipeluknya kepalaku, beberapa saat berselang kubiarkan moment ini berlalu.
– HRRRRRRRR!! Jangan pulang ya sayang, semalamlah di sini
– Kubuatkan sesuatu tuk menambah energiemu sayang ….
Mbak peggy berdiri ke arah dapur sambil mengenaka blues kemejanya, tapi melepaskan bra dan melemparnya ke atas meja.
Diam saja tanda mengiyakan, aku meraih pakaianku menuju kamar mandi yang terbuka sedikit pintunya. Sambil berjalan mengenakan bajuku, dan menjinjing kedua celanaku aku melirik kejendela ruang tengah yang besar itu, aku tersentak
Muji, pembatu Mbak Peggy, setengah berjongkok dan bersandar pada kursi teras tengah, memainkan kemaluannya dengan tangan kanan. xvideobokepgratis Celana dalamnya telah mencapai mata kakinya yang bertemu. Roknya tersingkap ke atas, dan kancing kaos kerahnya telah membuka memperlihatkan belahan dada yang ranum putih kencang di dalalmnya.
Tangan kanannya mengusap-usap dengan cepat naik turun dan memutarnya bergantian di kemaluannya, memperlihatkan bentuk yang indah dengan bulu yang jarang dan halus disekitarnya. Matanya terpejam, kepalanya terkulai kebelakang, tangan kirinya memegang pegangan kursi dengan erat.
– SREEEK!! – gesekan pintu kaca geser diruang tengah bersuara nyaring amat sangat mengejutkannya.
Dengan tergesa-gesa ia berusaha berdiri sambil menarik celananya ke atas. Matanya terbelalak menatapku
– Maaf mas!! maaf …
Dengan cepat kuraih kedua tangannya sebelum selesai melakukan tugasnya dengan baik, kutarik ke dalam ruang tengah.
– Lho Muji, kenapa kau ?? – dari dalam nyonya Peggy yang mengenakan blues kemeja tanpa pakaian dalam menghampiri kami.
Sambil kutarik dan kudorong menuju sofa, Muji yang sempoyongan tersangkut celana dalamnya yang masih di lutut meminta maaf sambil merengek takut.
– Ampun nyonya, ampun …
– Saya sering melihat nyonya melakukan dengan laki-laki, saya tak sengaja ikut memegang punya saya nyonya.
– Ampun nyonya, jangan dimarahi, maaf kalau sering mengintip dan melihat nyonya, tapi jangan marah.
Dengan refleks aku membungkuk, menarik ke bawah celananya ke mata kaki, kemudian meraih kaos kerahnya dan menariknya menutup kepalanya saat ia membungkuk memncoba meraih celana dalamnya. Masih kebingungan kehilangan keseimbangan segera kuraih resleting rok bawahnya dan menarik membukanya. Masih bergoyang badannya bingung ingin membetulkan yang mana, tanganku sudah mendorong memutar tubuhnya melepaskan branya. Akhirnya kuraih tangannya dan mengangkat ke depan serta menarik kaosnya hingga terlepas. Muji yang terkejut kejut akhirnya kudorong terduduk di sofa. Ia kini duduk telanjang menatapku. Badannya bagus, masih remaja, umur belasan mungkin. Buah dadanya ranum setangah matang, bulu lembut bawahnya masih halus, kulit tubuhnya kuning..
Mbak Peggy sudah berada di sebelahku sambil berkata pelan kepadaku.
– Teruskan sayang, aku mulai menikmatinya. – tangannya mulai memegang pusakaku yang masih terkulai.
Sambil memijitnya, Ia membujuk Muji agar menuruti kemauanku.
Muji yang sekarang menutupi mulut dan merapatkan kedua tangannya menyembunyikan dadanya yang ketat dan ranum berusaha menolak sambil menggeleng dan memberikan alasan2 agar kami tidak melakukan apa2. Cerita Dewasa Terupdate
– saya belum pernah, Nyonya, saya belum menikah
– Aaah, nanti kau akan terbiasa kok. semua memang ada awalnya.
– tolong jangan diteruskan mas, saya takut … – rintihnya memelas.
Aku bergerak menuju sofa dan duduk di sebelah kirinya. Sambil merangkul dengan tangan kananku, kutarik ia sedikit bersandar ke arahku.
Mbak Peggy kembali mendekat ke arahku, meraih pusakaku sambil meremasnya perlahan, dan terus membujuk Muji menuruti kemauanku.
– Iihhh – rintih Muji, saat aku melakukan usaha pertamaku
Tangan kiriku sudah menggapai dada kirinya dan meremas buah dadanya secara perlahan, sementara tangan kananku menarik ke atas tangan yang menutupinya.
Dengan cepat kuraih lehernya dengan mulutku, kuhisap dalam-dalam sambil menggigit gigit perlahan leher di bawah telinganya.
– Huuuuu .. huuu – Muji mulai menangis perlahan.
Ku melihat matanya mulai basah, menatap pasrah ke arah kanan ke ruang dapur.
Mbak Peggy berhenti melakukan kegiatannya, berdiri dan bergerak kebelakang sofa. Dengan kedua tangannya meraih kedua tangan Muji dan menariknya ke atas sambil berkata
– Sudah tenang saja. Mas ini akan melakukannya. Kau nikmati sajalah daripada melawan. – katanya tegas.
Tangan kananku kutarik dari belakangnya, dan mulai mengusap dada kirinya, sementara tangan kiriku mulai turun ke perutnya dan meremas perlahan bawah pusarnya. Dengan sedikit menekan aku mengarahkan ke bawah, menjamah bulu lembut di bawahnya dan terus turun ke pangkal pahanya.
Refleks ia mengangkat lututnya, merapatkan keduanya berusaha melindungi miliknya.
Aku segera bergeser ke depan tubuhnya, dengan kedua tanganku membuka lututnya, terus turun membuka pahanya.
Muji meringis menangis perlahan sambil menundukkan kepala dan memejamkan matanya.
Aku telah berlutut, diantara kedua pahanya yang menjepit tubuhku. Kepalaku mulai kucondongkan kedepan, mencoba meraih dadanya yang ranum itu.
– Hiiihhhh – jeritnya diantara sesenggukan tangisnya, saat kuhisap dalam-dalam sambil meremas buah dada di sebelahnya.
Kuteruskan menghisap, dan meremas yang akhirnya kurasakan sedikit bergetar sesaat.
Tangis Muji berhenti, kepalanya tetap tertunduk dan matanya terpejam. Lehernya yang terbuka segera kusambar dan kuhisap dalam2 sambil meremas memerah kedua buah dadanya dengan tanganku.
Tangan Muji mulai meremas kepalaku saat mbak Peggy melepaskannya. Kembali mbak Peggy bergerak ke depan sofa. Dan duduk disebelah kanan Muji sambil mengangkat kaki kirinya ke sofa. Tangan kanannya mulai bergerak memutar pangkal pahanya sambil memperhatikan kami berdua.
Beberapa saat kubiarkan gerakan ini hingga mulai terasa nafas Muji sedikit terengah. Kumiringkan ia ke arah Mbak Peggy yang menyambut dan memeluknya sambil meraih buah dada Muji. Kuturunkan kepalaku kepusar Muji, terus turun ke arah pangkal paha yang masih sedikit terkuak itu.
Mbak Peggy sedikit melotot melihat aku mulai memaksa membuka kuda pangkal paha Muji lebar-lebar, dan menahan kaki kirinya ke atas sandaran sofa. Wajahku mulai menghunjam mencium bertubi tubi ke pangkal paha muji. Mempermainkan lidahku di dalam lubang lempitannya, mencoba meraih dalamnya, dan menyentuh daging kecil yang menonjol di dalamnya.
Segera kuputar lidahku sambil menghisap dalam-dalam area disekitar daging kecil itu, yang membuat paha Muji bergetar lagi sesaat diiringi erangannya.
– Erhh!! mas … – serunya, bingung ingin mengucapkan apa yang dirasa Beberapa saat kemudian Mbak Peggy bangkit dari sofa, meletakkan tubuh Muji telentang tetap memejamkan mata, dan mulut sedikit terbuka mengeluarkan erangan2 kecil. Mbak Peggy berlutut diantara kedua pahaku yang menungging di atas sofa, meraih pusakaku dan meremas dan memijitnya berulang ulang. Kemudian ia berputar menengadah keatas mengulum dan menghisap pusakaku dari bawah.
Tubuh Muji maju mundur dengan cepat, telentang di sofa, menggoyang pangkal paha dan menggesekkan dengan cepat ke mulutku.
Berulang ualng sampai ia membuka matanya, menunduk menatapku di bawahnya, kedua tangannya dengan cepat mendekap kepalaku dan menariknya masuk dalam-dalam ke pangkal pahanya diikuti gerakan pantat dan pangkal pahanya yang semakin cepat.
– UUUUgggghhhhhh – mulutnya meruncing, Muji mengerang nyaring
Tubuhnya bergoyang, otot perutnya menegang, tangannya menekan kepalaku kuat2, badannya sedikit terangkat membungkuk ke arahku, sambil berteriak panjang. kedua kakinya menjepit dadaku dari samping dengan kuat.
Muji berkelojotan sesaat, kemudian berhenti bergerak.
Akhirnya Muji terlentang kembali dengan sedikit lemas dan kembali menutup mata ia membiarkan jari tengahku tetap bermain-main di sekitar mulut lubang miliknya.
Pusakaku yang sudah kencang berkat usaha Mbak Peggy, kini kutarik dari mulutnya. Sambil bergerak maju ke arah Muji aku telah berjongkok di depan pangkal pahanya yang masih terbuka. Kudorong sedikit belakang lututnya, dan kulebarkan pangkal pahanya, pusakaku kini telah siap menghujam lubang Muji yang masih memjamkan matanya.
Perlahan dengan tangan kiriku, pusakaku kumasukan kepalanya ke dalam kubang yang telah basah milik Muji.
– IIIIhhhh!! – sambil memejamkan mata Muji meringis mengerutkan alisnya.
Masih sempit!! milik Muji sempit sekali. entah belum pernah atau jarang dipakai, pusakaku masih tertahan setengah kepalanya di mulut lubang Muji. Kutarik dan kubenamkan lagi perlahan.
Sekali lagi Muji merintih sambil meringis. tangannya mulai mencengkeram sandaran sofa di belakang kepalanya.
Sekali lagi aku menarik dan berusaha membenamkan kepala pusakaku. Muji merintih lagi. Terus berulang ulang.
Kali ini suara Muji tak terdengar, meskipun ia tetap meringis dan mengerutkan alisnya.Kali ini tanpa kutarik, pusakaku kubenamkan dalam-dalam, berusaha masuk ke lubang yang sangat sempit itu.
Sambil kugoyang, aku mulai bisa membenamkan sepertiga bagian yang berulang ulang kutarik maju mundur itu.
Mbak Peggy mulai duduk menghadap kami, sambil tangannya yang satu meremas dada Muji, dan satunya lagi memijit dan mungusap pangkal paha Muji.
Tiba-tiba pusakaku masuk semakin dalam dengan cepat, terasa pangkal pahaku telah terbentur dengan pangkal paha Muji, diiringi teriakan nyaring Muji
– AAAAAaahhhhhhh!!! – matanya terbelalak, kembali berair menatapku dan mbak Peggy.
Agaknya aku telah membongkar dinding dalam lubang Muji, yang masih terasa sempit itu. segera kutarik setengah dan kubenamkan seluruh pusakaku bergantian berulang ulang.
– AAh!! AAhh!! AAhh!! teriakan pendek Muji dan pahanya yang naik turun menggoyang tubuhnya maju mundur.
Kami melakukanya beberapa saat, menikmati gesekan dan pijitan di kemaluan kami masing2, yang disambut dengan berdirinya Mbak peggy dan mulai melangkahi badan Muji, kini Mbak Peggy berdiri di sofa dengan kemaluannya mengarah wajahku. Kedua tanganku yang menahan belakang lutut Muji agar pahanya tetap terkuak, mulai digantikan dengan kaki Mbak Peggy yang berusaha membantuku tetap membuka pangkal paha Muji.
Kedua tangan Mbak Peggy meraih kepalaku dan membenamkannya di pangkal pahanya sekarang.
Dengan refleks tangan kiriku juga mulai memasuki lubang Mbak Peggy, sementara tangan kananku memijat erat2 pantanya. Tubuh Muji bergetar lain dari sebelumnya, saat kupercepat gerakanku menusuk dan mendorong ke arah tubuhnya.
Di saat pusakaku mulai terasa amat sangat tegang, suara Muji terdengar menjerit dan melenguh panjang
– AAAAAArhhhhh oooooooohhhhhhhh –
Cerita Dewasa Terpanas Terasa tubuhnya bergetar sangat hebat, pahanya menegang dan kedua kakinya terjulur lurus terbuka lebar sambil bergetar dan bergoyang cepat. Lalu diam. tak bergerak, hanya pergelangan kirinya di sandaran kursi terlihat lurus seolah olah jinjit dan sedikit berbergetar. Ada semprotan basah di dalam lubang Muji saat kuikut berdiam membenamkan pusakaku ke dalam milik Muji.
Kulirik Mbak Peggy masih mengahadap langit-lagit menikmati hisapan dan gerakan jari kiriku pada miliknya.
Kutarik ke bawah, turun dari sofa, Mbak Peggy kini kuarahkan untuk membungkuk menjangkau sandaran sofa. Perlahan kubuka pahanya dari belakang dan ku arahkan pusakaku ke dalam milik Mbak Peggy yang sudah siap menerima dari tadi.
Kubenamkan dalam-dalam diiringi tarikan nafasnya yang tertahan
– Hhegh!! –
Aku terus mendorong tubuhku dan tubuh Mbak Peggy maju mundur mempertemukan pangkal pahanya. Kulakukan dari belakang sambil memperhatikan pinggang Mbak Peggy yang ramping.
Lubang Mbak Peggy lebih lebar, tak terasa sempit seperti milik Muji, tak terasa denyutan lembut di dalam seperti milik Muji.
Segera saja kucabut pusakaku dan bergerak ke meja dapur meraih botol beerku tadi.
Bokep Liveshow Mbak Peggy yang terpejam dari tadi belum mengerti apa yang terjadi, saat kutarik kesamping tubuhnya dan kudorong telungkup menindih tubuh Muji yang terlentang di sofa. Sambil menahan tubuhnya, Mbak Peggy mendesah saat kumasukan pusakaku bersama tiga jariku ke dalam lubangnya.
Kulakukan terus menerus hingga rindu dengan lubang sempit Muji timbul, melihat bentuknya yang indah dibawah Mbak Peggy..
Akhirnya kucabut pusakaku, kugantikan dengan botol yang kusiapkan tadi. Lebih besar dari punyaku memang, tapi Mbak Peggy tetap bergoyang seperti tadi saat kumasukan kepala botol pada miliknya. Kumasuk dan keluarkan botol sambil memutarnya, menimbulkan erangan Mbak Peggy semakin keras.
Kali ini kuarahkan kepala pusakaku pada milik si Muji. Kumasukan. Tersentak tegang otot di sekitarnya.
Terkejut si Muji, sambil merangkul Mbak Peggy ia merintih
– Arrrh …
– Uh!! Uh!!
Suara Mbak Peggy bersahutan dengan lengkingan si Muji. Pusakaku kembali merasakan sensasi lubang sempit berbalut lendir dan ada yang berwarna sedikit merah di lubang Muji. Nikmatnya membuat tubuhku terus bergoyang tak berhenti,,,,
Cerita Seks Keperawananku Hilang Oleh Guruku
Cerita Seks Keperawananku Hilang Oleh Guruku - Aku seorang siswa Kelas 1 di SMU yang cukup top di kota Purwokerto. Pada hari itu aku ingin mengambil tugas kimia di rumah salah satu teman cewekku, sebut saja Rina. Di sana kebetulan aku ketemu sahabat Rina. Kemudian kami pun berkenalan, namanya Laura, orangnya cukup cantik, manis, putih dan bodinya sudah seperti anak kelas 3 SMU, padahal dia baru kelas 3 SMP. Pakaian sekolahnya yang putih dan agak kekecilan makin menambah kesan payudaranya menjadi lebih besar. Ukuran payudaranya mungkin ukuran 32B karena seakan akan baju seragam SMP-nya itu sudah tidak mampu membendung tekanan dari gundukan gunung kembar itu. Streaming Bokep Indonesia Terbaru
Kami saling diam, hanya aku sedang mengamati dadanya dan pantatnya yang begitu montok. Wah serasa di langit ke-7 kali kalau aku bisa menikmati tubuh cewek ini, pikirku. Terkadang mata kami bertemu dan bukannya ke GR-an tapi aku rasa cewek ini juga punya perasaan terhadapku. Setelah satu jam berada di rumah Rina, aku pun berpamitan kepada Rina tetapi dia menahanku dan memintaku mengantarkan Laura pulang karena rumahnya agak jauh dan sudah agak sore dan kebetulan aku sedang bawa "Kijang Rangga" milik bapakku.
Akhirnya aku menyetujuinya hitung-hitung ini kesempatan untuk mendekati Laura. Setelah beberapa lama terdiam aku mengawali pembicaraan dengan menanyakan, "Apa tidak ada yang marah kalau aku antar cuma berdua, entar pacar kamu marah lagi..?" pancingku. Dia cuma tertawa kecil dan berkata, "Aku belum punya pacar kok." Secara perlahan tangan kiriku mulai menggerayang mencoba memegang tangannya yang berada di atas paha yang dibalut rok SMP-nya. Dia memindahkan tangannya dan tinggallah tanganku dengan pahanya. Tanpa menolak tanganku mulai menjelajah, lalu tiba-tiba dia mengangkat tanganku dari pahanya, "Awas Andhi, liat jalan dong! entar kecelakan lagi.." dengan nada sedikit malu aku hanya berkata, "Oh iya sorry, habis enak sih," candaku, lalu dia tersenyum kecil seakan menyetujui tindakanku tadi. Lalu aku pun membawa mobil ke tempat yang gelap karena kebetulan sudah mulai malam, "Loh kok ke sini sih?" protes Laura. Sambil mematikan mesin mobil aku hanya berkata, "Boleh tidak aku cium bibir kamu?" Dengan nada malu dia menjawab, "Ahh tidak tau ahh, aku belum pernah gituan." "Ah tenang aja, nanti aku ajari," seraya langsung melumat bibir mungilnya.
Dia pun mulai menikmatinya, setelah hampir lima menit kami melakukan permainan lidah itu. Sambil memindahkan posisiku dari tempat duduk sopir ke samping sopir dengan posisi agak terbungkuk kami terus melakukan permainan lidah itu, sementara itu dia tetap dalam posisi duduk. Lalu sambil melumat bibirnya aku menyetel tempat duduk Laura sehingga posisinya berbaring dan tanganku pun mulai mempermainkan payudaranya yang sudah agak besar, dia pun mendesah, "Ahh, pelan-pelan xbokepfb Andhi sakit nih.." Kelamaan dia pun mulai menyukaiku cara mempermainkan kedua payudaranya yang masih dibungkus seragam SMP.
Mulutku pun mulai menurun mengitari lehernya yang jenjang sementara tanganku mulai membuka kancing baju seragam dan langsung menerkam dadanya yang masih terbungkus dengan "minishet" tipis serasa "minishet" bergambar beruang itu menambah gairahku dan langsung memindahkan mulutku ke dadanya. "Lepas dulu dong 'minishet'-nya, nanti basah?" desahnya kecil. "Ah tidak papa kok, entar lagi," sambil mulai membuka kancing "minishet", dan mulai melumat puting payudara Laura yang sekarang sedang telanjang dada.Sementara tangan kananku mulai mempermainkan lubang kegadisannya yang masih terbungkus rok dan tanganku kuselipkan di dalam rok itu dan mulai mempermainkan lubangnya yang hampir membasahi CD-nya yang tipis berwarna putih dan bergambar kartun Jepang. Mulutku pun terus menurun menuju celana dalam bergambar kartun itu dan mulai membukanya, lalu menjilatinya dan menusuknya dengan lidahku. Laura hanya menutup mata dan mengulum bibirnya merasakan kenikmatan. Sesekali jari tengahku pun kumasukkan dan kuputar-putarkan di lubang kewanitaannya yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia hanya menggenggam rambutku dan duduk di atas jok mobil menahan rasa nyeri. Setelah itu aku kecapaian dan menyuruhnya, "Gantian dong!" kataku. Dia hanya menurut dan sekarang aku berada di jok mobil dan dia di bawah. Setelah itu aku menggenggam tangannya dan menuntunnya untuk mulai membuka celana "O'neal"-ku dan melorotkannya. Lalu aku menyuruhnya memegang batang kemaluanku yang dari tadi mulai tegang.
Bokep LiveShow Dengan inisiatif-nya sendiri dia mulai mengocok batang kemaluanku. "Kalau digini'in enak tidak Andhi?" tanyanya polos. "Oh iya enak, enak banget, tapi kamu mau nggak yang lebih enak?" tanyaku. Tanpa berbicara lagi aku memegang kepalanya yang sejajar dengan kemaluanku dan sampailah mulutnya mencium kemaluanku. "Hisap aja! enak kok kayak banana split," dia menurut saja dan mulai melumat batang kemaluanku dan terkadang dihisapnya. Karena merasa maniku hampir keluar aku menyuruhnya berhenti, dan Laura pun berhenti menghisap batang kemaluanku dengan raut muka yang sedikit kecewa karena dia sudah mulai menikmati "oral seks". Lalu kami pun berganti posisi lagi sambil menenangkan kemaluanku. Dia pun kembali duduk di atas jok dan aku di bawah dengan agak jongkok. Kemudian aku membuka kedua belah pahanya dan telihat kembali liang gadis Laura yang masih sempit. Aku pun mulai bersiap untuk menerobos lubang kemaluan Laura yang sudah agak basah, lalu Laura bertanya, "Mau dimasukin tuh Andhi, mana muat memekku kecilnya segini dan punyamu segede pisang?" tanyanya polos. "Ah tenang aja, pasti bisa deh," sambil memukul kecil kemaluannya yang memerah itu dan dia pun sendiri mulai membantu membuka pintu liang kemaluannya, mungkin dia tidak mau ambil resiko lubang kemaluannya lecet.
Secara perlahan aku pun mulai memasukan batang kemaluanku, "Aah.. ahh.. enak Andi," desahnya dan aku berusaha memompanya pelan-pelan lalu mulai agak cepat, "Ahh.. ahh.. ahh.. terus pompa Andi." Setelah 20 menit memompa maniku pun sudah mau keluar tapi takut dia hamil lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dan dia agak sedikit tersentak ketika aku mengeluarkan batang kemaluanku. "Kok dikeluarin, Andi?" tanyanya. "Kan belum keluar?" tanyanya lagi. "Entar kamu hamilkan bahaya, udah nih ada permainan baru," hiburku. Lalu aku mengangkat badannya dan menyuruhnya telungkup membelakangiku. "Ngapain sih Andi?" tanya Laura. "Udah tunggu aja!" jawabku. Dia kembali tersentak dan mengerang ketika tanganku menusuk pantat yang montok itu. "Aahh.. ahh.. sakit Andhi.. apaan sih itu..?" "Ah, tidak kok, entar juga enak." Lalu aku mengeluarkan tanganku dan memasukkan batang kemaluanku dan desahan Laura kali ini lebih besar sehingga dia menggigit celana dalamku yang tergeletak di dekatnya.
"Sabar yah Sayang! entar juga enak!" hiburku sambil terus memompa pantatnya yang montok. Tanganku pun bergerilya di dadanya dan terus meremas dadanya dan terkadang meremas belahan pantatnya. Laura mulai menikmati permainan dan mulai mengikuti irama genjotanku. "Ahh terus.. Andhi.. udah enak kok.." ucapnya mendesah. Setelah beberapa menit memompa pantatnya, maniku hendak keluar lagi. "Keluarin di dalam aja yah Laura?" tanyaku. Lalu dia menjawab, "Ah tidak usah biar aku isep aja lagi, habis enak sih," jawabnya. Lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dari pantatnya dan langsung dilumat oleh Laura langsung dihisapnya dengan penuh gairah, "Crot.. crot.. crot.." maniku keluar di dalam mulut Laura dan dia menelannya. Gila perasaanku seperti sudah terbang ke langit ke-7. "Gimana rasanya?" tanyaku. "Ahh asin tapi enak juga sih," sambil masih membersihkan mani di kemaluanku dengan bibirnya.
Setelah itu kami pun berpakaian kembali, karena jam mobilku sudah pukul 19:30. Tidak terasa kami bersetubuh selama 2 jam. Lalu aku mengantarkan Laura ke rumahnya di sekitaran Panakukang Mas. Laura tidak turun tepat di depan karena takut dilihat bapaknya. Tapi sebelum dia turun dia terlebih dahulu langsung melumat bibirku dan menyelipkan tanganku ke CD-nya. Mungkin kemaluannya hendak aku belai dulu sebelum dia turun. "Kapan-kapan main lagi yach Andhi!" ucap dan duduk di atas jok mobil menahan rasa nyeri. Setelah itu aku kecapaian dan menyuruhnya, "Gantian dong!" kataku. Dia hanya menurut dan sekarang aku berada di jok mobil dan dia di bawah. Setelah itu aku menggenggam tangannya dan menuntunnya untuk mulai membuka celana "O'neal"-ku dan melorotkannya. Lalu aku menyuruhnya memegang batang kemaluanku yang dari tadi mulai tegang.
Dengan inisiatif-nya sendiri dia mulai mengocok batang kemaluanku. "Kalau digini'in enak tidak Andhi?" tanyanya polos. "Oh iya enak, enak banget, tapi kamu mau nggak yang lebih enak?" tanyaku. Tanpa berbicara lagi aku memegang kepalanya yang sejajar dengan kemaluanku dan sampailah mulutnya mencium kemaluanku. "Hisap aja! enak kok kayak banana split," dia menurut saja dan mulai melumat batang kemaluanku dan terkadang dihisapnya. Karena merasa maniku hampir keluar aku menyuruhnya berhenti, dan Laura pun berhenti menghisap batang kemaluanku dengan raut muka yang sedikit kecewa karena dia sudah mulai menikmati "oral seks". Lalu kami pun berganti posisi lagi sambil menenangkan kemaluanku. Video Bokep Indonesia Dia pun kembali duduk di atas jok dan aku di bawah dengan agak jongkok. Kemudian aku membuka kedua belah pahanya dan telihat kembali liang gadis Laura yang masih sempit. Aku pun mulai bersiap untuk menerobos lubang kemaluan Laura yang sudah agak basah, lalu Laura bertanya, "Mau dimasukin tuh Andhi, mana muat memekku kecilnya segini dan punyamu segede pisang?" tanyanya polos. "Ah tenang aja, pasti bisa deh," sambil memukul kecil kemaluannya yang memerah itu dan dia pun sendiri mulai membantu membuka pintu liang kemaluannya, mungkin dia tidak mau ambil resiko lubang kemaluannya lecet.
Secara perlahan aku pun mulai memasukan batang kemaluanku, "Aah.. ahh.. enak Andi," desahnya dan aku berusaha memompanya pelan-pelan lalu mulai agak cepat, "Ahh.. ahh.. ahh.. terus pompa Andi." Setelah 20 menit memompa maniku pun sudah mau keluar tapi takut dia hamil lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dan dia agak sedikit tersentak ketika aku mengeluarkan batang kemaluanku. "Kok dikeluarin, Andi?" tanyanya. "Kan belum keluar?" tanyanya lagi. "Entar kamu hamilkan bahaya, udah nih ada permainan baru," hiburku. Lalu aku mengangkat badannya dan menyuruhnya telungkup membelakangiku. "Ngapain sih Andi?" tanya Laura. "Udah tunggu aja!" jawabku. Dia kembali tersentak dan mengerang ketika tanganku menusuk pantat yang montok itu. "Aahh.. ahh.. sakit Andhi.. apaan sih itu..?" "Ah, tidak kok, entar juga enak." Lalu aku mengeluarkan tanganku dan memasukkan batang kemaluanku dan desahan Laura kali ini lebih besar sehingga dia menggigit celana dalamku yang tergeletak di dekatnya.
"Sabar yah Sayang! entar juga enak!" hiburku sambil terus memompa pantatnya yang montok. Tanganku pun bergerilya di dadanya dan terus meremas dadanya dan terkadang meremas belahan pantatnya. Laura mulai menikmati permainan dan mulai mengikuti irama genjotanku. "Ahh terus.. Andhi.. udah enak kok.." ucapnya mendesah. Setelah beberapa menit memompa pantatnya, maniku hendak keluar lagi. "Keluarin di dalam aja yah Laura?" tanyaku. Lalu dia menjawab, "Ah tidak usah biar aku isep aja lagi, habis enak sih," jawabnya. Lalu aku mengeluarkan batang kemaluanku dari pantatnya dan langsung dilumat oleh Laura langsung dihisapnya dengan penuh gairah, "Crot.. crot.. crot.." maniku keluar di dalam mulut Laura dan dia menelannya. Gila perasaanku seperti sudah terbang ke langit ke-7. "Gimana rasanya?" tanyaku. "Ahh asin tapi enak juga sih," sambil masih membersihkan mani di kemaluanku dengan bibirnya.
Setelah itu kami pun berpakaian kembali, karena jam mobilku sudah pukul 19:30. Tidak terasa kami bersetubuh selama 2 jam. Lalu aku mengantarkan Laura ke rumahnya di sekitaran Panakukang Mas. Laura tidak turun tepat di depan karena takut dilihat bapaknya. Tapi sebelum dia turun dia terlebih dahulu langsung melumat bibirku dan menyelipkan tanganku ke CD-nya. Mungkin kemaluannya hendak aku belai dulu sebelum dia turun. "Kapan-kapan main lagi yach Andhi!" ucapnya sebelum turun dari mobilku. Tapi itu bukan pertemuan terakhir kami karena tahun berikutnya dia masuk SMU yang sama denganku dan kami bebas melakukan hal itu kapan saja, karena tampaknya dia sudah ketagihan dengan permainan itu bahkan Laura pernah melakukan masturbasi dengan pisang di toilet sekolah. Untung aku melihat kejadian itu sehingga aku dapat memberinya "jatah" di toilet sekolah.
END
Cerita Seks Aku Ngentot Dengan Bosku
Cerita Seks Aku Ngentot Dengan Bosku - Pagi itu aku harus Berangkat kerja lebih pagi karena pekerjaan kantor yang menumpuk. Ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Akhirnya aku berteduh di warteg terdekat.
“Wah.. wah.. sialan, kok malah hujan.. numpang teduh ya Bu,” entah sial apa pagi itu, hujan mendadak turun tanpa mendung, aku pun terpaksa menghentikan laju sepeda motorku dan segera berteduh disebuah warung pinggir jalan.
“Ndak apa Dik, memang hujannya deras, Video Bokep Indonesia kalau diteruskan nanti basah semua bajunya,” jawab pemilik warung, ibu berusia baya seumur ibuku.
“Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.
Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga orang yang turut berteduh sambil sarapan, kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.
Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.
“Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya yang lebih langsing. Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.
“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.
“Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.
“Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku. Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah mengotori lengan bajuku.
“Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.
“Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.
“Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.
“Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.
“Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas, ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.
Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu, tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.
“Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti. Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku saku yang kubawa.
“Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Lina bertanya sambil senyum-senyum padaku.
“Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Lina dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu, saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.
Aku kemudian membayar Bokep Tante kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor.
Jam 3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku. Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku. Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas bapaknya yang tenttara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh. Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai umur segitu.
Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang manis Katon. Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.
“Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Lina dan Wati, SPG Susu yang kujumpai pagi tadi.
“Oh Mbak Lina dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.
Sore itu Lina dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Lina walau agak gendut jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.
Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka duduk di ruang tamu.
“Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat Mas?” Lina buka bicara saat aku duduk bersama mereka.
“Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.
Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Lina dan Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam. Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu, bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.
“Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,” aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.
“Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.
“Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit kalau kerja,” kataku. Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.
“Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Lina menggoda.Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka tanpa malu kepadaku. Lina, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti karena dinikahi rekan sekerjanya. Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati, bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa menjadi SPG untuk menghidupi diri.
“Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.
“Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi pingin beli lebih banyak?” Lina menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir susu greng buatku. BokepOnlineStreaming Susu buatan Lina itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan mereka. Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Lina, aku merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.
“Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di kursi bambu.
“Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,” Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari lentik Wati memijatiku.
“Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Lina pun bangkit dan duduk disampingku, posisiku jadi berada ditengah keduanya. Tapi, astaga, Lina bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang mendadak tegang dibalik celana.
“Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan melumat bibirku. Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.
“Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Lina kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang berpagutan denganku menutupi. Tapi aku tahu kalau saat itu Lina sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya Lina menjilati penisku.
“Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Lina, aku jadi panik kalau sampai ada warga yang melihat adegan kami.
“Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Lina seperti tak puas, Wati pun menimpali.
“Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu, dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama menjanda. Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya suara kami tak terdengar keluar.
Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Lina segera mengulangi aksinya menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras. Lina bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip sari susu sip yang mereka jual kepadaku.
“Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Lina mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.
“Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Lina. Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Lina berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.
“Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Lina meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Lina, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil. Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.
Lima belas menit setelah itu, Lina mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.“Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Lina mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring disamping kananku. Melihat Lina KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Lina, dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.“Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.
Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.
“Mass.. Aku pingin seperti Lina Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.
“Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”
“Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.
“Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku menahan kenikmatan yang asyik.
“Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.
Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi
Sumber : XbokepFb
Cerita Seks Sedarah Ngentot Dengan Mama Tiri Saya
Cerita Seks Sedarah Ngentot Dengan Mama Tiri Saya - Video Bokep Indonesia Sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat pesta para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat, kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.
Memang Kecantikan ibu tidak ada duanya, melebihi kecantikan tamu-tamu sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih mudah dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam. Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya agar tetap fit cantik dan seksi.
Tepat jam 22.00 kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau jam 02 Pagi. tepatnya setengah jam kemudian pukul 22.30 kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!, jalannya sangat licin”, betul kata Mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut. Beberapa saat kemudian tiba tiba stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh Mama…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat.. ntar nggak keburu … bisa bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng Puncak.
Sebelum kami keluar dari mobil Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan. dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua dengan mama. Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis dan untuk mengurangi kecurigaan Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami istri, Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 Malam.
Setiba di Kamar mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam, mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis mama juga mengatakan kita suami isteri, tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam macam sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mama.., sayang yang cantik ” . Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingkuhan yang kaya dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh atau bersenggama atau ngentot sepuas-puasnya, tidak ada dugaan ketiganya.
Pikir pikir tak diduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan birahiku mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mom” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum. Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya.
Sewaktu mama di kamar mandi terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegang siyunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba tiba terdengar teriakan perlahan Mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “ jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini signal plus dari mama? atau hanya karena canda Mama ? tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor.
Selang beberapa saat Mama keluar dari kamar mandi dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk sambil berlari kecil Mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan tidur bareng disamping Mama ya??”
Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersingkap sedikit, tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama tidur miring membelakan disebelah kanan, perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang, dan selang beberapa saat kemudian mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucoleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama.
mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu memek mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya.
Mama mulai bereaksi, kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini adalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku, paha kiri mama dengan paha kiriku dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang, akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak.
” Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata Mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku, sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk !!” lalu Mama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar, inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti, apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ?? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2.. dan jawabku singkat “Maaf Mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium Mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”,
sambil mama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginanya. ” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang anak goblok ” , Mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman Mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai merangsang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang.
Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu, terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “tetapi enak kan Mom!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal.
Sewaktu Mama menggenggam Yuniorku Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh Mama yang mungil dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina Mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi Mama, mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan Mama seperti ini. Kutarik Tangan Mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalamVagina Mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Mama, Kugocok Vagina Mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginanya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”.
Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku, mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya. terkadang Yuniorku digigitnya perlahan lahan sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama, saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol, mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama, tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini.
Mama makin gila mengocok Yuniorku dan akhirnya, saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam Vagina mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya. Mama juga tidak tahan sayang. Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan Bokep Selingkuh menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama. saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan menggendong mama sampil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada taranya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuh mama, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh…
Dalam beberapa saat kemudian, kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepatnya Mama duduk diatas selanggkangku denganVaginanya masih tetap menjepit yuniorku, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk.
Kami duduk terdiam, berpelukan, saling menatap, mama tersenyum manis, sambil kukecup bibir mama kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..
Selama hampir sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahidan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang”
Dikamar Mandi, tubuh kami berdua saling melekat terus, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, BokepOnlineStreaming suatu kenikmatan tersendir yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikutnya dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.Dalam beberapa saat kemudian, kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepatnya Mama duduk diatas selanggkangku denganVaginanya masih tetap menjepit yuniorku, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk.
Kami duduk terdiam, berpelukan, saling menatap, mama tersenyum manis, sambil kukecup bibir mama kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..
Selama hampir sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahidan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang”
Dikamar Mandi, tubuh kami berdua saling melekat terus, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendir yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikutnya dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. xbokepfb.org Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk disopa, mama saya dudukan diatas selangkangku, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina Mama sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel.
Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang, terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan. End....